Selasa, 23 September 2008

ramadhan TERAKHIR

anadai kau tahu tahun ini ramadhan terakhirmu...
tentu engkau akan sibuk bersiap diri
engkau sibuk berdzikir
tentu engkau tak kan jemu mengalunkan lagu syair rindu mendayu.. merayu... kepadaNya
Allah yang satu..
jadikanlah ramadhan ini amdhan yang paling brarti
paling berseri yan dapat menerangi kelamnya hati ini...
namun tak akan ada manusia yang tahu apakah ramadhan ini ramadhan terakhir baginya...?
mari kita isi waktuwaktu terakir kita dipenghujung ramadan ini engan amalan trbaik yang pernah ada


SELAMAT IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Cinta di Ramadhan

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk
nyaman
neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh
bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia
tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi
kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu
membiarkan
bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi
ke kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat
masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau
kamu
salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan
kau baru
sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

-----
Moral dari cerita ini: sering kali seseorang menunggu orang yang
benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada
orang yang
100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan
pernah
bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada
salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila
ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa
berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya
bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri
menuju
kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang
dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang
kosong, kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan
dengan tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis
tersebut di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk
masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu
berkah yang
sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia. Lalu
bis seperti apa yang kamu tunggu? :-)