Selasa, 21 Juli 2009

Geologi Dalam Alquran

1. QS An-Naml ( 27:88) ( the dynamic of earth)
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

2. QS Faathir (37:27) (ayat ini penafsirannya apa ya..?? .., garis putih dan merah, dan hitam pekat maksudnya apa ? apakah itu deliniasi atas quartz veins yang berpotensi terhadap kandungan mineral sulphide berupa emas,perak or tembaga?? Huaa…Jujur saja kalo ada yang bisa menjelaskan fenomena ini saya sangat senang sekali..).
HANYA ORANG-ORANG YANG BERPENGETAHUANLAH YANG SEBENAR-BENARNYA TAKUT KEPADA ALLAH
"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat".

3. QS An Nahl (16:15)
"Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk".

4. QS Luqman (31:10) ( inner composition of earth, magma chamber)
"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik".

5. QS Al Mursalaat (77:27) ( mountain spring water)
"dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?"

6. QS Yunus (10:24) ( Geological hazards; volcano eruptions, floods)
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[683], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya[684], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir".

7. QS Al Haaqqah (69:14) ( tectonic activity?)
"dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur".

8. QS Thaahaa (related to the previous ayat in no.7- 20:106)
"maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali."

9. QS Luqman (31: 32) TSUNAMI ???
"Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus[1186]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar".

10. QS Ath Thuur (52:6) (sub marine volcano)
"dan laut yang di dalam tanahnya ada api."
Dari cerita dan sejarah ayat – ayat alquran diatas sebenernya cukup menjadi dasar pijakan kita bahwa alquran adalah benar – benar wahyu dan firman yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang ummi. Kita sebagai muslim wajib mengimaninya, baik dengan iman islam kita dan akal kita.Bagi sebagian non-muslim yang percaya akan kemurnian objectivitas dan bersikap fair maka dengan mudah mereka menerima ayat – ayat Allah tersebut. Bukankah dalam tradisi ilmu pengetahuan kita selalu menghargai apapun itu selama ada buktinya dan bisa ditelusuri oleh methoda – methoda science yang selama ini para scientist percaya.Terlepas dari semua itu, mungkin dikarenakan kedengkian mereka ( orang orang diluar muslim, yang membenci islam secara sepihak dan tidak masuk akal) , kadang menutup mata sama sekali, sebelum mereka melihat dan menelusuri apa yang menjadi landasan orang – orang muslim yakni alquran, sebelum mereka mencerca habis – habisan seorang muslim.
Bahkan seorang muslim sendiri, termasuk didalamnya kasus saya sendiri, selalu melenakan alquran sebagai pedoman hidup. Maksudnya, kurang maksimal mengamalkan isi dan kandungan alquran seperti mengkaji ayat – ayat yang berhubungan dengan background ilmu saya yang seorang geologist. Walaupun beberapa diskusi ayat yang berlangsung diantara teman2 kebanyakan membahas masalah2 yang berhubungan dengan keimanan. Itu memang mutlak dilakukan, tapi sebagai insan professional yang bergerak dibidang science terutama nature science seperti geologi, pemahaman alquran dan ayat – ayatnya yang berhubungan dengan kejadian penciptaan langit dan bumi, gunung, sungai, laut dan kejadian2 yang berlangsung didalamnya akan menambah keimanan kita. Dan menambah keyakinan bahwa benar – benar bahwa Alquran adalah mukjizat yang paling besar kepada umat islam yang diturunkan melalu Nabi Muhammad SAW.
Jujur saja, kadang hal ini cukup terlupakan (Naudzubillah..semoga tidak terulang kembali). Kadang saya lebih khawatir untuk tidak membaca buku atau jurnal-jurnal ilmiah yang lebih up to date ketimbang mengkaji alquran. Memang sih, Alquran bukan buku science yang membuat hal – hal detail tentang perkembangan science. Beberapa ayat dalam alquran memang lebih banyak mengemukakan perumpaman dan pesan – pesan tersirat perlu dikaji lebih lanjut.
Satu ayat berbunyi “ dan semuanya itu adalah tanda – tanda bagi orang yang berfikir”. Dan satu ayat lagi :” dan kamu tidak akan bisa melintasi langit kecuali dengan ilmu pengetahuan..”. Ya..itu artinya, memang kita harus berfikir sendiri dan berusaha mencari tahu. Itu saja sudah cukup menjadi landasan dan motivasi kita dalam mencari ilmu. Bukankah kita lebih merasa bahagia, kalau keinginan kita belajar dilandasi dengan Alquran (saya juga percaya bahwa menuntut ilmu dan apapun ibadah yang kita lakukan,diniatkan untuk Allah dan sebagai wujud dari sebuah penghambaan kepadaNya..).
Saya percaya juga sebagian dan banyak teman2 disini sudah mengetahui hakekatnya mencari ilmu, menuntut ilmu dan mencari tahu apa yang kita tidak tahu. Tapi tidak ada salahnya mereview kembali sekedar untuk merefresh..niat kita.
Hohoho..mari kita kembali ke Alquran.
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dan meminta ampunan kepadaMu, atas ketidaktahuan ini, dan Berilah hambaMu ini pengertian dan pengetahuan yang cukup untuk memahami semua semua ayat-ayatMu menurut kemampuanku..”

source: afitchan.multiply.com

Sabtu, 18 Juli 2009

DAFTAR MAHASISWA LOLOS SELEKSI MASUK UNIVERSITAS PADJADJARAN TALENT SCOUTING PROGRAM SARJANA 2009/2010

No

NAMA

FAKULTAS/JURUSAN

ASAL SMA/SMK/MA

1 RISA SITI HAFSAH AKUNTANSI SMAN 6 Bandung Kota Bandung
2 UFWTI REGINA NUR PRATAMI FARMASI SMAN 3 Cimahi Kota Cimahi
3 ARIANA ILMU HUKUM (KELAS PAGI) SMAN 1 Cicalengka Kab Bandung
4 RAHAYU SETIANINGSIH KIMIA SMAN 1 Banjaran Kab Bandung
5 RIKI HENDRA GUNAWAN AGRIBISNIS SMAN 1 Banjaran Kab Bandung
6 SEPTIAN NUGRAHA ILMU ADMINISTRASI NIAGA SMAN 1 Margahayu Kab Bandung
7 YULI WAHYUNI ILMU KEPERAWATAN SMAN 1 Ciwidey Kab Bandung
8 SUHENDAR TRIANTO TEKNIK GEOLOGI SMAN 1 Margahayu Kab Bandung
9 MEISELLA DWI PERMATA KIMIA SMAN 1 Padalarang Kab Bandung Barat
10 ADI SAIFUL AKBAR ILMU HUKUM (KELAS PAGI) SMAN 1 Jatinangor Kab Sumedang
11 IMAS MINTARSI AGROTEKNOLOGI MAN 2 Kab Sumedang
12 MILA SUSILAWATI AGROTEKNOLOGI SMAN 3 Kab Sumedang
13 ANNTI NURSANTI PENDIDIKAN DOKTER GIGI SMAN Tanjungsari Kab Sumedang
14 YUDI SURYADI ILMU KOMUNIKASI (JATINANGOR) MAN 2 Kab Sumedang
15 SARTIKA DEWI ILMU HUKUM (KELAS PAGI) SMAN 1 Tarogong Kidul Kab Garut
16 HAMDI ABDULLAH AGROTEKNOLOGI MA Darul Arqam Putra Muhammadiyah Garut
17 ULISTYANINGSIH PENDIDIKAN DOKTER GIGI SMAN 1 Kab Garut
18 ISMA NUR LATIFAH FARMASI SMAN 1 Sukawening Kab Garut
19 INA KURNIA TEKNIK PERTANIAN MAN Awipari Kota Tasikmalaya
20 EVI ERVIANTI AKUNTANSI SMAN 1 Singaparna Kab Tasikmalaya
21 RIZAL MUTTAQIEN ILMU HUKUM (KELAS PAGI) SMAN 1 Kawali Kab Ciamis
22 RIA HERDIANI EKONOMI PEMBANGUNAN SMAN 3 Kota Sukabumi
23 HERLAN HERDIAWAN KIMIA SMAN 1 Kota Sukabumi
24 SITI HANIFAH FAUZIAH PSIKOLOGI MAN 1 Kota Sukabumi
25 EKA AYU WN PENDIDIKAN DOKTER SMAN 1 Parungkuda Kab Sukabumi
26 M.RISDAN H PENDIDIKAN DOKTER SMAN 1 Cibadak Kab Sukabumi
27 EGA TUBAGUS APRIAN PENDIDIKAN DOKTER GIGI SMAN 1 Surade Kab Sukabumi
28 CACA ANDIKA ILMU KOMUNIKASI (JATINANGOR) SMAN 1 Surade Kab Sukabumi
29 SITI MARIA ULFAH SOFYAN ILMU KELAUTAN SMAN 1 Surade Kab Sukabumi
30 HARTY RAHAYU BR MANAJEMEN SMAN 1 Sindangbarang Kab Cianjur
31 RAHMI ARTIMI ILMU PETERNAKAN SMAN 1 Cibeber Kab Cianjur
32 AI ROHAYATI ILMU KELAUTAN SMAN 1 Warungkondang Kab Cianjur
33 RINA NURJANAH ILMU KOMUNIKASI (JATINANGOR) SMAN 2 Kab Purwakarta
34 UCU AHMAD OPA MUSTOPA ILMU PETERNAKAN SMAN 1 Tegalwaru Kab Purwakarta
35 MISSI AISYIAH ILMU HUKUM (KELAS PAGI) MAN Kab Indramayu
36 ENDI KUSNADI KIMIA SMAN 1 Lohbener Kab Indramayu
37 HARIS NUGROHO STATISTIK SMAN 1 Jatibarang Kab Indramayu
38 ANA SILVIANA AGRIBISNIS SMAN 2 Indramayu Kab Indramayu
39 ISWATUN KHASANAH SASTRA INDONESIA SMAN 1 Krangkeng Kab Indramayu
40 ARI ROSANTI PSIKOLOGI SMAN 1 Haurgeulis Kab Indramayu
41 TRISNA DEWI ILMU PETERNAKAN SMAN 2 Indramayu Kab Indramayu
42 KARIL NURJAYA ILMU PETERNAKAN SMAN 1 Kandang Haur Kab Indramayu
43 ASEP MUSTOFA ILMU KEPERAWATAN SMAN 1 Jatibarang Kab Indramayu
44 ELISAH ILMU KEPERAWATAN SMAN 1 Kandang Haur Kab Indramayu
45 ISMAIL AHSANUDDIEN FARMASI SMAN 1 Jatibarang Kab Indramayu
46 FITRIA FARMASI SMK Farmasi Kab Indramayu
47 CEPI HERMAWAN TEKNIK GEOLOGI SMAN 2 Indramayu Kab Indramayu
48 BAGUS GUSPUDIN TEKNIK GEOLOGI SMA PGRI Patrol Kab Indramayu
49 ANGGI AZWAJUN MUTOHAROH TEKNIK GEOLOGI MAN Kab Indramayu
50 SUGIASIH ILMU ADMINISTRASI NEGARA MAN Ciledug Kab Cirebon
51 HINDUN AGROTEKNOLOGI MAN I Kab Cirebon
52 MIMIN MINKHATUL MAULA ILMU KEPERAWATAN SMAN 1 Arjawinangun Kab Cirebon
53 DEVI SHAHIFATUN HASANAH ILMU KEPERAWATAN SMAN 1 Palimanan Kab Cirebon
54 IKA OKTAVIANI TEKNOLOGI PANGAN SMAN 1 Sumber Kab Cirebon
55 HAWA APRIL YANI FARMASI SMAN 1 Gegesik Kab Cirebon
56 DUDI SOBARUDIN PENDIDIKAN DOKTER SMAN 1 Darma Kab Kuningan
57 ABDUL AZIS AGROTEKNOLOGI SMAN 1 Cilimus Kab Kuningan
58 EKA SAPUTRA AGROTEKNOLOGI SMAN 3 Kab Kuningan
59 MIMIN RUSMIATI SASTRA INGGRIS SMAN 2 Kab Kuningan
60 LIANA NURFADHILAH PSIKOLOGI SMAN 1 Jalaksana Kab Kuningan
61 SUPRIYANI TEKNIK PERTANIAN SMAN 1 Mandirancan Kab Kuningan
62 NENG DINA KIMIA SMAN 1 Kadipaten Kab Majalengka
63 LISKA APRILIA ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL SMAN 1 Majalengka Kab Majalengka
64 ARUM PRATIWI SASTRA JEPANG SMAN 1 Jatiwangi Kab Majalengka
65 IRNI YULIA PERIKANAN SMAN 2 Majalengka Kab Majalengka


Geologi dalam Peradaban Islam

alhamdulillah bisa nyambung lagi nih.

wah... wah...
q sangat terkejut dan mengingatkan kembali akan kegemilangan umat islam, setelah sekitar 1 tahun yang lalu diceritaka oleh alumni dari fakultas geologi unpad (ye... itu mah kampus ku) tentang adanya ilmuan geologi terkemuka dari mesir pada suatu acara DKM GEologi ato GEMA (Geological Moslem Association) yang memancing tuk lebih semangat dalm belajar geologi.
selama ini yang q dapet dari bangku kuliahan jarang banget tersebut nama-nama ilmuan muslim , seolah olah-olah geologi tidak dipelajari dalam islam. yang sering q dengar adalah James Huton, Sam Bogs, Folk, dan lain sebagainya, jarang malah gak pernah denger yang namanya Al-Biruni, apalagi Sayyidi ( narsis ye...)

oke deh ini q dapet artikel dari temen,yang insaallah klo dibaca akan tmbah kecintaan kita akan islam, karna islam itu komplet...

q jadi tersindir nih, cz nilai2 mata kuliah geologiku kurang bagus, kan semstinya kita sebagai muslim harus menguasai hal ini.
karena apa.....????
karna Islam adalah rahmatal lil Alamin...
jadilh muslim Geologi sejati.....
Geologi dalam Peradaban Islam
Geologi merupakan cabang ilmu alam yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses asal mula terbentuknya bumi serta sejarah perkembangannya. Studi ini mendapat perhatian penting dari para ilmuwan Muslim di zaman kekhalifahan.

Ilmu ini dipandang memiliki kegunaan dan manfaat yang begitu besar. Betapa tidak. Geologi mampu membantu peradaban Manusia dalam menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, emas dan uranium.

Selain itu, studi yang dikembangkan para saintis Islam itu juga sangat membantu dalam menemukan zat mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti: asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat, pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan helium. Sejak era kekhalifahan, umat Islam telah mampu menemukan ladang minyak serta besi, emas dan lainnya.

Adalah ilmuwan Barat bernama Fielding H Garisson yang menyatakan bahwa studi geologi modern dimulai pada era kekhalifahan. Dalam bukunya berjudul History of Medicine, Garisson mengatakan, “Umat Islam di abad pertengahan tak hanya mengawali berkembangnya aljabar, kimia dan geologi. Namun, juga telah meningkatkan dan memuliakan peradaban.”

Abdus Salam (1984) dalam Islam and Science menyatakan bahwa Abu al-Raihan al-Biruni (973-1048 M) merupakan geolog Muslim perintis yang berjasa mendirikan studi geologi modern. Secara mendalam, ilmuwan Muslim abad ke-11 M itu menulis tentang geologi India. Al-Biruni melontarkan sebuah hipotesis bahwa anak benua India awalnya adalah sebuah lautan.

"Jika Anda melihat tanah India dengan mata sendiri dan mengamati alamnya, sebenarnya daratan India awalnya adalah laut,” papar al-Biruni dalam Book of Coordinates. Ia juga menuturkan bahwa keberadaan kerang dan fosil di wilayah negeri Hindustan menunjukkan bahwa kawasan itu adalah lautan yang kemudian meningkat menjadi daratan kering.

Berdasarkan penemuannya itu, al-Biruni menyatakan bahwa bumi secara konstan mengembang. Temuannya itu memperkuat pandangan Islam yang menyatakan bahwa bumi tak kekal. Teori bumi tak kekal yang dilontarkan al-Biruni itu berlawanan dengan keyakinan ilmuwan Yunani Kuno yang berpendapat bahwa bumi itu kekal.

Al-Biruni pun lalu menyatakan bahwa bumi juga memiliki usia. Pendapat sang ilmuwan Muslim di era kekhalifahan itu terbukti. Para Geolog modern akhirnya membuktikan pendapat itu dengan menyatakan usia Bumi diperkirakan sekitar 4,5 miliar (4,5x109) tahun.

Ilmuwan Muslim legendaris, Ibnu Sina (981-1037) juga turut memberi kontribusi yang amat penting bagi studi geologi. Avicenna – begitu masyarakat Barat biasa menyebutnya -- menamakan geologi sebagai Attabieyat. Dalam bab lima ensiklopedia berjudul Kitab al-Shifa, Ibnu Sina menjelaskan tentang mineralogi, meteorologi.

Selain itu, bab keenam Kitab Al-Shifa, juga mengupas berbagai hal tentang bumi dan proses pembentukannya. Secara rinci dan lugas, Ibnu Sina membahas tentang; pembentukan gunung; manfaat gunung dalam pembentukan awan: sumber-sumber air, asal muasal gempa bumi; pembentukan mineral-mineral; serta keanekaragamaan lahan tanah di bumi.

Pemikiran Ibnu Sina tentang geologi ternyata sangat berpengaruh terhadap peradaban Barat. Berkat jasa Avicenna-lah, masyarakat Barat kemudian mengenal hukum superposisi, konsep katastropisme (bencana besar) serta doktrin uniformitarianism. Buah pikir Ibnu Sina juga banyak mempengaruhi ilmuwan Barat bernama James Hutton dalam mencetuskan Teori Bumi pada abad ke-18 M.

Secara terang-terangan, dua akademisi Barat bernama Toulmin dan Goodfield (1965), menjelaskan sumbangsih yang diberika Ibnu Sina bagi studi geologi modern. “Sekitar abad ke-10 M, Avicenna telah melontarkan hipotesis tentang asal-muasal bentangan gunung. Padahal, 800 tahun kemudian, pemikiran seperti itu masih dianggap radikal di dunia Kristen,” papar Toulim dan Goodfield.

Tak cuma itu, metodelogi ilmiah serta observasi lapangan yang dikembangkan Ibnu Sina hingga kini masih tetap menjadi bagian yang penting dalam investigasi geologi modern. Studi geologi juga sebenarnya secara lusa tercantum dalam Alquran. Dalam Surat Al-Hijr ayat 19 Allah SWT berfirman: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

Dalam Surat An-Nahl ayat 15, Sang Khalik juga berfirman: “Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.” Ayat-ayat inilah yang kemungkinan memberi inspirasi bagi para ilmuwan Muslim untuk mengkaji studi geologi.

Sumbangan lainnya yang didedikasikan ilmuwan Muslim untuk studi geologi adalah penemuan kristalisasi dalam proses pemurnian. Terobosan penting yang dilakukan Jabir Ibnu Hayyan – saintis pada abad ke-8 M – itu sangat penting dalam kristallogi. Bapak Sejarah Sains, George Sarton menegaskan bahwa Jabir Ibnu Hayyan juga turut berkontribusi dalam geologi.

“Kami menemukan dalam tulisannya (Jabir) pandangan tentang metode penelitian kimia, sebuah teori pembentukan logam pada lapisan tanah, ” papar Sarton. Dalam risalah yang ditulisnya, papar Sarton, Jabir Ibnu Hayyan menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat enam logam yang berbeda, akibat adanya perbedaan perbandingan sulfur dan merkuri pada keenam jenis logam itu.

Bila kita simak secara teliti, studi geologi mendapat perhatian dalam Alquran. Selain banyak memaparkan tentang gunung, ayat suci Alquran juga membahas tentang tanah. Dalam surat Al-A'raaf ayat 58, Allah SWT berfirman, “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”

Dalam ayat lainnya, Alquran juga menjelaskan adanya kandungan penting dalam tanah. “Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.” (QS:Thaahaa:ayat 6). Allah SWT juga berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 41, “Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".

Sumbangsih Saintis Muslim bagi Geologi

Sejarah mencatat begitu banyak ilmuwan Muslim yang mengkaji geologi di era keemasan Islam. Menurut Guru Besar Universitas Yordania, Prof Abdulkader M Abed, para saintis Islam itu mengkaji tema-tema khusus seperti mineral, batu-batuan serta permata. Sayangnya, kebanyakan risalah itu banyak yang hilang dan tak eksis lagi.

Berikut ini beberapa ilmuwan Muslim yang mengkaji geologi:

* Yahya bin Masawaih (wafat 857 M): Dia menulis tentang permata dan kekayaannya.

* Al-Kindi (wafat 873 M): Menulis tiga risalah. Salah satu karyanya yang terbaik berjudul "Gems and the Likes".

* Al-Hasan Bin Ahmad al-Hamdani(334 H): Menulis tiga buku mengenai metode eksplorasi emas, perak, permata dan bahan mineral lainnya.

* Ikhwaan As-Safa (pertengahan abad ke-4 H): Menulis ensiklopedia yang berisi bagian-bagian minelar serta klasifikasinya.

* Abu Ar-Rayhan Mohammad Bin Ahmad al-Biruni: (wafat 1048 M): Adalah ahli minerallogi terhebat sepanjang seharah peradaban Islam. Selain menulis Book of Coordinates, dia juga menyusun buku berjudul Al-Jamhir fi Ma'rifatil Al-Jawahir. Yang mengupas tentang cara mengenali permata. Buku itu dinilai sebagai kontribusi terbaik yang disumbangkan perdaban Islam bagi studi minerallogi.

* Ahmad Bin Yousef Al-Tifashi: Ia menulis kitab Azhar Al-Afkar fi Jawahir Al-Ahjar yang berisi tentang cara mengenali batu-batu mulia.

* Mohammad Bin Ibrahim Ibnu Al-Akfani (wafat 1348A): menulis buku berjudul Nukhab Al-Thakhair fi Ahwaal Al-Jawahir. Mengupas karakteristik batu-batu mulia.

Mineralogi di Era Kekhalifahan


Para ilmuwan Muslim di abad ke-10 hingga 11 M banyak menaruh perhatian untuk meneliti dan menulis risalah tentang mineralogi. Studi mineralogi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari geologi. Sebab, mineralogi merupakan cabang geologi yang berfokus pada sifat kimia, struktur kristal, dan fisika dari mineral.

Studi ini juga mencakup proses pembentukan dan perubahan mineral. Sekitar 10 abad yang lalu, para saintis Muslim sudah mampu mengidentifikasi beragam jenis mineral. Mereka mendedikasikan dirinya untuk mempelajari mineral. Al-Biruni dikenal sebagai pakar mineralogi Muslim yang paling hebat dalam sejarah peradaban Islam.

Di zaman itu, para ilmuwan Islam sudah mampu menjelaskan komposisi kimia dan struktur kristal. Batu permata dan batu mulia dinilai para ilmuwan Muslim sebagai jenis mineral yang khusus. Intan, batu nilam, jamrud serta yang lainnya digolongkan ke dalam mineral. Sejak zaman dahulu batu-batu mulia itu menjadi lambang kemewahan raja-raja dan para wanita.

Sumbangan peradaban Islam dalam bidang mineralogi tak lepas dari keberhasilan umat Islam menguasai wilayah-wilayah penting seperti Mesir, Mesopotamia, India dan Romawi. Peradaban wilayah itu sebelumnya juga telah mengenal beragam jenis mineral, batu mulia, dan permata. Karya-karya terdahulu itu lalu dikembangkan dan diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan Muslim.